• Pilih Bahasa :
  • indonesian
  • english

Gizi Story : Melawan “Penyusup” Yang Gak Tau Diri

  • Terakhir diperbaharui : Senin, 13 November 2017
  • Penulis : Devi Puspita Sari, S.Komp
  • Hits : 2372

Gizi Story : Melawan “Penyusup” Yang Gak Tau Diri

    September 24, 2017


cats.jpg

Oleh : Galuh Candra Irawan, SKM, M.Gz

Gizi dan makanan adalah dua hal yang tidak bisa terlepas. Dimana makanan yang kita konsumsi merupakan pintu gerbang utama untuk memasukan asupan zat gizi yang baik untuk tubuh atau bahkan sebagai pintu masuk “penyusup” agen bibit penyakit ke tubuh kita. Sekarang jadi mikir makanan yang kita makan kemarin atau tadi, bener gak ya? Bersih gak ya ? ada bakteri yang bisa membuat infeksi gak ya? Waduuhh jadi takuuut terus kalau mau makan ribet doong....gini ya,jangan takut dan ribet dulu sama makanan yang belum tentu bersih ternyata tubuh lebih “pintar” dalam menangkal dan mengatasinya. Infeksi baik dari bakteri,virus atau jamur memang kerap sering menyerang masyarakat di negara berkembang melalui Air Borne Disease atau Paparan Udara, Water Borne Disease atau melaui Air ada pula Vector Borne Disease yaitu melalui vektor seperti nyamuk,kecoa,lalat dan hewan pengerat lainya. Keadaan lingkunganlah dan pola hidup dari kebanyakan warga dari negara tersebut yang masih kurang baik seperti keadaan lingkungan tempat tinggal yang kurang layak, pola makan yang tidak teratur, konsumsi makanan yang tidak mempertimbangkan aspek kesehatan hingga ujung ujungnya akan menyalahkan kedaan ekonomi yang berimbas pada keadaan kesehatannya.
Daerah tropis seperti negara kita kebayakan akan mengalami penyakit tropis. Apa aja sih penyakit tropis? Penyakit tropis itu penyakit yang hanya diderita oleh orang yang tinggal di daerah tropis yang cenderung berudara lembab dan menular.  Nah..yang namanya bakteri,virus dan jamur akan bahagia makmur sentosa sekali kalau berada di daerah lembab apa lagi ada manusia yang menciptakan kondisi seperti itu jadi lebih “indah” lagi bagi mereka karena keadaan yang tidak bersih, jorok dll. Contoh dari penyakit tropis yaitu Malaria, BDB,TB, Kusta, Hepatitis, flu burung, flu babi, bahkan HIV/AIDS juga betah banget berada di tempat tropis yang cenderung lembab dengan gejala awal yaitu demam tinggi hampir pada gejala dari  semua penyakit tropis. Walaupun di negara yang tidak tropis juga ada beberapa penyakit tersebut tetapi jumlahnya lebih sedikit ketimbang negara yang beriklim tropis kayak negara kita Indonesia yang terletak persis di garis katulistiwa.
Kenapa harus ada kajian yang mengaitkan antara Gizi dan Infeksi? Karena gizi dan infeksi itu dua hal yang saling timbal balik. Dimana gizi yang kuat akan mengalahkan infeksi dan sebaliknya gizi yang lemah akan mudah di kalahkan oleh infeksi. Memang yang namanya infeksi  akan mudah hilang dan tak kembali lagi bila  di tangani oleh obat antibiotik dengan sensitivitas dan spesifisitas masing-masing, tapi hal tersebut tidaklah 100 % benar adanya. Karena sifat obat yang akan membunuh agen penginfeksi tidaklah kuat sendiri tanpa bantuan dari imunitas tubuh kita. Imunitas akan kuat bila tubuh kita juga mendapatkan asupan makanan yang bergizi baik dan seimbang bila berlebih maka di sarankan untuk di imbangi dengan kegiatan fisik untuk membakar energi atau kalori yang berlebih. Bila asupan gizi kurang maka imunitas pun akan menurun dan imbasnya yang terjadi pada tubuh kita adalah menurunya daya tahan tubuh yang berakibat pada mudahnya agen penginfeksi seperti bakteri,virus, dan jamur masuk kembali setelah dinyatakan sehat dan membuat tubuh kita menjadi terganggu dan sakit. Makanya gizi tidak hanya berkaitan dengan penyakit tidak menular saja tetapi pada penyakit menularpun berkaitan erat dengan gizi. Baik untuk pencegahan dan pengobatan aspek gizi tidak bisa terlepas dari kaitanya dengan penyakit infeksi.
Pada saat sehat orang orang kebanyakan cenderung menyepelekan masalah gizi karena tidak berdampak secara langsung pada kesehatan seseorang tetapi ketika sakit gizi akan menjadi hal yang tiba tiba penting. Bagi masyarakat yang sudah paham mengenai gizi maka akan lebih memilih pencegahan dengan cara memperbaiki gizi mereka karena mereka sadar benar kalau gizi yang baik akan mencegah penyakit infeksi. Tidak menjadi masalah bila kita melakukan pencegahan awal dengan memahami pentingnya gizi bagi kehidupan manusia. Menjadi sebuah masalah bila ada kesalahan pemahaman mengenai gizi dan penyakit infeksi dengan dalih dalih yang tidak masuk akal seperti pantang makanan,tabu makanan dan beberapa budaya yang berkembang pada pada masyarakat mengenai makanan.
Ilmu gizi merupakan ilmu yang cenderung mempelajari bagaimana nasib makanan ketika masuk kedalam tubuh dan dampak bagi tubuh itu sendiri. Sekarang bila ada tabu atau pantang makanan harus di telisik dulu penyebab dasarnya apa. Bila suda ketemu dasar penyebabnya makan dapat disimpulkan makanan boleh dimakan atau tidak. Seperti penyakit infeksi yang seharusnya membutuhkan asupan gizi yang baik dan ekstra dari biasanya untuk membantu tubuh mengendalikan penyakit, bukan malahan dibuat asupanya berkurang karena ada beberapa pantang makanan pada penyakit infeksi.Bagaimanapun yang namanya penyakit infeksi adalah penyakit yang salah satunya dipicu oleh status gizi yang buruk sebagai contoh seseorang yang indeks massa tubuhnya (IMT) dibawah normal yaitu < 18,5 beresiko terkena penyakit infeksi seperti Tuberkulosis Paru bila terpapar bakteri tersebut. Tidak hanya Tb Paru saja sebenarnya tetapi penyakit infeksi yang lain pun hampir sama bila IMT < normal. Untuk menaikan IMT maka harus di beri asupan gizi yang optimal baik anak-anak maupun dewasa. Mulai sekarang sadarlah bahwa makanan yang kita makan sekarang akan menentukan kesehatan kita di kemudian hari. 
Informasi