• Pilih Bahasa :
  • indonesian
  • english

Kelas B Kel 2 "Project Turun Lapangan Perawatan Luka" Perawatan Luka Tn. R Dengan Diabetes Mellitus

  • Terakhir diperbaharui : Rabu, 18 Oktober 2023
  • Penulis : Devi Puspita Sari, S.Komp
  • Hits : 617

FIKES UPNVJ - Pada hari Selasa, 19 September 2023 telah dilakukan kegiatan "Project Turun Lapangan Perawatan Luka". Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana (Semester 5) yang merupakan mahasiswa aktif Program Studi Keperawatan Program Sarjana angkatan 2021. Kegiatan ini dilakukan dengan merawat luka pada satu pasien oleh satu kelompok yang beranggotakan 14 mahasiswa.

WhatsApp_Image_2023-10-18_at_13.19.11.jpeg

Kegiatan ini dilaksanakan 3 hari sekali selama 6x pertemuan yaitu tanggal 19, 21, 23, 25, 27, dan 29 September di rumah pasien yang beralamat di Ciputat, Tangerang Selatan. Pasien yang dirawat menderita penyakit diabetes melitus dan memiliki luka pada kaki kanannya. Mahasiswa yang melakukan perawatan luka didampingi juga oleh Ns. Fiora Ladesvita, M. Kep., Sp. Kep. MB selaku dosen pembimbing kelompok. Tujuan dari Project turun lapangan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan skill tentang merawat luka dengan baik.

Sebelum melakukan perawatan luka, kelompok membagi tugas yaitu ada tim untuk memeriksa kadar gula darah pasien, melakukan pencucian, debridement, dan membalut luka, serta mengkaji luka. Kegiatan ini dimulai dengan perkenalan dan bina hubungan saling percaya pada pasien. Pemeriksaan kadar gula darah Tn. R dilakukan untuk melihat apakah gula darah pasien masih terkontrol atau tidak dikarenakan jika kadar gula darah pasien terlalu tinggi akan berpengaruh pada proses penyembuhan lukanya. Setelah itu kelompok memulai perawatan luka dengan membuka balutan pasien serta mencuci luka dengan menggunakan NaCl kemudian dilakukan pengkajian luka.

WhatsApp_Image_2023-10-18_at_13.19.23.jpeg

Pengkajian luka dimulai dari mengkaji luka, mengukur panjang dan lebar luka didapat ukuran luka, mengkaji apakah terdapat jaringan mati (nekrotik), mengkaji kedalaman luka, mengkaji tepi luka, mengkaji mengkaji terdapat apakah terdapat cairan (eksudat), dan mengkaji apakah masih terdapat perdarahan.

Setelah melakukan pengkajian luka, mahasiswa kemudian mulai melakukan pengangkatan jaringan nekrotik yang dapat menghambat proses terbentuknya jaringan baru dan menghambat penyembuhan luka. Pada hari pertama terdapat banyak jaringan nekrotik yaitu slough dan sedikit jaringan yang hitam. Proses ini dilakukan dengan cara mechanical dan autolisis. Sebagian besar jaringan nekrotik ini keras dan sulit untuk diangkat, sehingga jaringan tersebut dikompres kasa yang direndam NaCl terlebih dahulu. Jaringan yang keras tidak dipaksakan untuk diangkat secara mechanical debridement, tetapi dilakukan dengan autolisis debridement. Untuk mechanical debridement dilakukan dengan menggunakan pinset dan gunting anatomi yang telah disterilkan sebelumnya dan proses ini menggunakan sarung tangan steril. Untuk autolisis debridement yaitu setelah semua jaringan nekrotik yang lunak telah diangkat secara mechanical, jaringan yang masih keras dan kering akan dioles dengan hydrogel dan metcovazin hijau. Kemudian, pada bagian luka yang berdarah akan ditempelkan kalsium alginate untuk menghambat perdarahan sehingga tidak bertambah parah.

Selanjutnya luka akan dibalut dengan konsep balutan oklusif (menutup secara menyeluruh). Balutan oklusif ini bertujuan agar balutan kedap udara dan air sehingga kelembapan daerah luka dan sekitarnya tetap terjaga dan tidak terinfeksi. Setelah itu, kulit sekitar luka yang kering diolesi dengan minyak kelapa atau baby oil agar menjadi lembab. Dan untuk perawatan selanjutnya proses perawatan dilakukan secara sama, mulai dari pemeriksaan gula darah pasien, pencucian, pengkajian, debridement, dan pembalutan luka. Dan terdapat tambahan pada dressing luka yaitu dipakaikannya foam pada bagian luka yang sering keluar eksudat sehingga eksudat tidak merembes keluar. Selain itu, foam ini juga dipakai dengan tujuan untuk menekan hipergranulasi yang telah terjadi pada luka pasien. Dan untuk jaringan yang sudah merah akan diberikan metcovazin merah untuk membantu proses epitelisasi.

WhatsApp_Image_2023-10-18_at_13.16.18.jpeg

Sebelum berakhirnya “Project Turun Lapangan Perawatan Luka” anggota kelompok memberikan edukasi mengenai perawatan luka yang baik dan tepat kepada keluarga pasien. Edukasi tersebut mengenai bagaimana cara mencuci luka, mengangkat jaringan mati (nekrotik), dan memilih balutan yang tepat. Dan edukasi mengenai menjaga pola makan yang sehat untuk membantu proses penyembuhan luka dikarenakan pasien menderita diabetes mellitus.


Penutupan kegiatan atau berakhirnya “Project Turun Lapangan Perawatan Luka” Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana (Semester 5 Tahun 2021) Resmi selesai dan dilanjut oleh dokumentasi. Kemudian berpamitan kepada pasien dan keluarga. (APS/ATZM/DWD/DMY/SFS)

Informasi