• Pilih Bahasa :
  • indonesian
  • english

Susvill FIKES 2024 : Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak Untuk Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Masyarakat Cijantur Bersama

  • Terakhir diperbaharui : Senin, 06 Januari 2025
  • Penulis : Devi Puspita Sari, S.Komp
  • Hits : 154

FIKES UPNVJ - Sabtu, 9 November 2024 – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (FIKES UPNVJ) berperan aktif dalam mendukung Program Kerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPNVJ melalui kegiatan Sustainable Village 2024. Salah satu kontribusinya adalah penyuluhan kesehatan yang berfokus pada Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Kampung Cijantur, Bogor. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh hasil survei yang menunjukkan tingginya angka pernikahan dini di daerah tersebut.

WhatsApp_Image_2025-01-06_at_11.56.07.jpeg
Pemaparan Materi

“Saat survei awal, ditemukan banyak ibu muda berusia sekitar 20 tahun yang telah memiliki empat anak, bahkan ada yang menikah di usia 12 tahun,” ungkap salah satu anggota BEM FIKES UPNVJ.Penyuluhan ini dilaksanakan dengan media edukasi berupa poster dan leaflet. Topik utama yang dibahas meliputi anemia, faktor risiko tinggi kehamilan (4T), pencegahan stunting, serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). BEM FIKES UPNVJ bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Rumpin dalam hal konsultasi dan penyuluhan ini.

Hasil penyuluhan mengungkapkan bahwa mayoritas ibu hamil di Kampung Cijantur menghadapi berbagai tantangan kesehatan. Salah satu permasalahan utama adalah persepsi masyarakat bahwa makanan berprotein tinggi terlalu mahal, yang berdampak pada buruknya gizi anak-anak akibat pola makan yang tidak memadai. Selain itu, tim penyuluhan mencatat tingginya risiko kesehatan akibat pernikahan dini, terutama terkait kondisi fisik rahim. Pada usia terlalu muda, rahim belum siap secara optimal, sementara pada usia yang terlalu tua, kondisi rahim menjadi lemah, sehingga berisiko bagi kehamilan. Antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, dengan peserta memberikan perhatian besar terhadap poin-poin edukasi yang disampaikan.

Dalam aspek PHBS, tim penyuluhan menyoroti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, seperti kamar mandi atau jamban, untuk mencegah penyakit seperti kolera dan hepatitis A. Mereka juga mengajak masyarakat untuk rutin mencuci tangan dan mengurangi kebiasaan merokok sebagai langkah menuju perilaku hidup sehat. Tim penyuluh berharap masyarakat dapat mengadopsi pola makan sehat yang tidak selalu membutuhkan biaya mahal, serta lebih memahami dan waspada terhadap faktor risiko tinggi kehamilan (4T). Dengan pendekatan berbasis edukasi ini, diharapkan tercipta peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak di Kampung Cijantur, sekaligus mendukung perubahan pola pikir masyarakat untuk menjaga kesehatan secara berkelanjutan.

Informasi

Newsletter

Daftar sekarang untuk menerima berita terkini, lowongan kerja, dan informasi lainnya.

Follow Us On

f