FIKES UPNVJ - Keberadaan penyakit kronis pada lansia memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan mereka, terutama terhadap penurunan kualitas hidup. Penyakit kronis yang disertai dengan penyakit komorbid secara dramatis mengganggu kualitas hidup, sehingga penyesuaian bagi lansia sangat diperlukan. Salah satu solusi yang dilakukan bersama mitra untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dengan penyakit kronis adalah melalui pemberdayaan lansia dengan “Terapi Tawa.”
Pada tanggal 15 Agustus 2024, Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UPN "Veteran" Jakarta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, yang diketuai oleh Ns. Duma Lumban Tobing, M.Kep., Sp.Kep.J, bersama dengan Ns. Chandra Tri Wahyudi, M.Kes., M.Kep., dan Ns. Sang Ayu Made Adyani, M.Kep., Sp.Kep.Kom, serta lima mahasiswa keperawatan program Profesi Ners, dua mahasiswa keperawatan program sarjana, dan dua mahasiswa keperawatan program diploma, melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdian bertema “Pemberdayaan Lansia melalui Terapi Tawa untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia” di Posbindu Dahlia Senja, Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan lansia dalam mengenali dan mendeteksi secara dini masalah yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka serta memberikan alternatif solusi melalui terapi tawa.
Acara dimulai pada pukul 07.00, diawali dengan pemeriksaan kesehatan gratis untuk para lansia, meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, dan asam urat. Setelah pemeriksaan kesehatan, para lansia diarahkan untuk mengisi pre-test dengan bantuan para mahasiswa.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Tim PKK Kelurahan Limo, Ibu Lia Kamelia, SPd. Beliau menyampaikan pentingnya penguatan ketahanan keluarga melalui manajemen stres dengan melakukan terapi tertawa bersama keluarga di rumah.
Ketua Posbindu Komunitas Lansia Dahlia Senja Ibu Hj Ratna Hapsari menyampaikan bahwa meski sederhana, ternyata tertawa memiliki banyak manfaat dan mudah dipahami serta dilakukan. Beliau juga mengajak para lansia untuk mempraktekkan terapi tawa tersebut bersama keluarganya.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ns. Chandra Tri Wahyudi, M.Kes., M.Kep., yang menjelaskan tentang penyakit kronis pada lansia, pengertian kualitas hidup, dan ciri-ciri lansia dengan kualitas hidup yang baik.
Selanjutnya, Ns. Duma Lumban Tobing, M.Kep., Sp.Kep.J, memberikan pemaparan mengenai terapi tawa, meliputi pengertian terapi tawa, manfaatnya, jenis-jenis terapi tawa, serta langkah-langkah pelaksanaannya.
Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan demonstrasi dan redemonstrasi terapi tertawa. Lansia dilatih untuk melakukan 6 jenis terapi tertawa diantaranya tawa bersemangat, tawa penghargaan, tawa milkshake, tawa hening tanpa suara, tawa singa dan tawa dari hati ke hati dengan senyum bertahap.
Sebelum mengakhiri acara pengabdian ini, para lansia diminta untuk mengisi Post-test yang dibantu oleh para mahasiswa.
Kegiatan ini ditutup dengan closing statement dari ketua tim pengabdian, Ns. Duma Lumban Tobing, S.Kep. M.Kep. Sp. Kep. J yang memberikan penguatan positif serta memperkenalkan jargon “Lansia Bahagia dengan Terapi Tertawa HA…HA…HA…” yang berarti dengan terapi tertawa dapat membuat lansia menjadi bahagia.