• Pilih Bahasa :
  • indonesian
  • english

Pengabdian Kepada Masyarakat: Edukasi Higiene dan Sanitasi Jasaboga di Usaha Makanan Abon Ikan Gabus di Desa Jatisura, Indramayu

  • Terakhir diperbaharui : Selasa, 22 November 2022
  • Penulis : Devi Puspita Sari, S.Komp
  • Hits : 625

FIKES UPNVJ - Pada Sabtu, 29 Oktober 2022, telah diselenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Edukasi Higiene dan Sanitasi Jasaboga pada Usaha Abon Ikan Gabus. Kegiatan ini diorganisasikan oleh Bapak Arga Buntara, SKM, MPH beserta empat mahasiswa aktif Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana, antara lain Dimas Heryunanto, Meita Choppypah, Muhammad Rayhan Mahardika Prambudi, dan Ismaya Ramadhanti. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan skema Percepatan Pembangunan Desa Indramayu (PPDI) dengan judul “Penguatan Branding Aspek Gizi dan Kemasan Ole-Ole Kuliner Khas Indramayu (BROKU) dalam Rangka Menuju Pariwisata Kelas Dunia” yang diketuai oleh Bapak Muh. Nur Hasan Syah, S.Gz., M.Kes.

WhatsApp_Image_2022-11-22_at_15.52.16.jpeg

Edukasi Higiene dilaksanakan di Bumi Perkemahan Situ Bolang yang juga menjadi rumah produksi abon ikan gabus. Target edukasi ini adalah pemilik usaha abon ikan gabus, yakni Bapak Samari dan Istri, serta satu karyawan yang masih anggota keluarga. Terdapat tiga tujuan penting dari kegiatan edukasi ini, antara lain memberikan pengetahuan mengenai istilah umum dalam higiene dan sanitasi jasaboga, persyaratan teknis higiene-sanitasi, sertas pernjamah makanan. Edukasi higiene dan sanitasi jasaboga ini bersumber dari Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga.

WhatsApp_Image_2022-11-22_at_15.52.22.jpeg

Sesi edukasi dilanjutkan dengan diskusi mengenai usaha abon ikan gabus dari segi pendirian, pengolahan, pengemasan, dan penjualan atau pemasaran. Tim juga diberikan kesempatan untuk mengobservasi dapur pengolahan abon ikan gabus. Dari aspek teknis bangunan, dapur pengolahan abon ikan gabus beratapkan seng dan mengalami kebocoran saat hujan. Kondisi dinding kurang terpelihara dengan baik yang ditandai dengan debu dan sarang laba-laba. Namun dari aspek fisik bangunan lain, dapur tersebut dapat dikatakan baik. Penjamah makanan tetap menjaga kondisi higiene personal dan menggunakan alat pelindung diri lengkap sehingga dapat mengurangi risiko kontaminasi pada pengolahan abon ikan. Kegiatan diakhiri dengan pemberian sembako dan oleh-oleh khas Depok kepada Bapak Samari dan istri. Diharapkan di masa yang akan datang, kegiatan edukasi higiene dan sanitasi jasaboga dapat dilakukan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lain di Indramayu. (AB).

Informasi