FIKES UPNVJ - Tim pengampu Mata Kuliah Manajemen Pelayanan Kesehatan Bencana, Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Magister Universitas Nasional Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta : Dr. Suparni, S.T., M.K.K.K, Dr. A.Joko Susanto, M.K.K.K; Dr. Putri Permatasari, M.Kes dan Dr. Lusyta, M.Kes mengadakan kegiatan Kunjungan Lapangan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta. Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis, 28 November 2024, pukul 08.00-13.00 di BNPB Jakarta.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah Lembaga nasional di Indonesia yang bertugas dalam penanganan bencana yang terjadi di Indonesia, baik skala kecil maupun skala besar. BNPB juga diperlcngkapi Sumber Daya Manusia serta sarana prasarana yang memadai sehingga bisa bcrpcran dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Pencapaian kompetensi pcnanganan bencana tcrscbut dibutuhkan kesiapan tenaga kesehatan yang siap tanggap dalarn situasi darurat.
Kegiatan pembelajaran kunjungan lapangan ke BNPB mcmbcrikan wawasan praktis dan pcrnahaman mendalam tcntang bagaimana penanganan bencana dilakukan di tingkat nasional. Kunjungnn lapangan dilakukan mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Prodi magister memberikan kesempatan untuk belajar secara langsung dari praktisi dan ahli di bidangnya terkait peran BNPB dalam penanganan bencana. Mata kuliah Manajemen Pelayanan Kesehatan Bencana pada program Magister bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai manajemen dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Kunjungan lapangan ke BNPB dapat memberikan pengalaman langsung mengenai bagaimana BNPB menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam penanggulangan bencana serta bagaimana manajemen pelayanan kesehatan bencana diterapkan di lapangan.
Tujuan kunjungan ke BNPB mahasiswa mendapatkan Pemahaman Praktis: mengenai peran dan fungsi BNPB dalam penanggulangan bencana. Mahasiswa melakukan Observasi Proses: Mengamati langsung proses manajemen bencana dan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh BNPB. Kegiatan Diskusi dan Tanya Jawab mengenai kebijakan, strategi, dan tantangan dalam manajemen bencana. Serta Keterampilan Praktis: Mengaplikasikan teori yang telah dipelajari dalam konteks nyata dan mengembangkan keterampilan praktis terkait manajemen pelayanan kesehatan bencana. Paparan materi disampaikan oleh Dr. Raditya Jati S.Si., M.Si. sebagai Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) terkait Peran BNPB dalam Penanganan Bencana serta Direktur Pemetaan dan Evaluasi Resiko Bencana Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) Dr. Ir. Udrekh, S.E., M.Sc terkait Peran Kesehatan masyarakat dalam penanganan bencana Non Alam. Pada awal kunjungan mahasiswa di berikan kesempatan untuk berkeliling melihat ruang Emergency Operational Center (EOC) serta ruang Diorama penanganan bencana di Indonesia yang sudah dilakukan oleh BNPB.
Bencana Non Alam seperti pandemi COVID-19 yang lalu juga menjadi pembelajaran bagi BNPB, terdapat konsep metode yang membahas suatu Epidemi yaitu suatu keadaan dimana kejadian penyakit meningkat dalam waktu singkat dan penyebarannya telah mencakup wilayah yang luas. Kemudian terdapat suatu Wabah yaitu kejadian suatu penyakit menular yang meningkat secara nyata melebihi keadaan lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Jadi secara harfiah dalam konteks potensi bencana, Epidemi dan Wabah Penyakit (EWP) merupakan potensi ancaman bencana non-alam yang diakibatkan oleh kejadian suatu penyakit menular pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu yang dapat menimbulkan dampak (risiko) kematian dan gangguan aktivitas masyarakat. Metode yang digunakan dalam penysunan peta bahaya EWP adalah metode skoring dan pembobotan terhadap parameter berbasih wilayah administrasi kecamatan. Parameter yang digunakan untuk penyusunan peta bahaya EWP adalah terjadinya kepadatan atau prevalensi dari bahaya EWP (berdasarkan data yang tersedia secara nasional) yaitu : Malaria, Demam Berdarah, Campak, Difteri dan Hepatitis. Surveilans untuk Epidemi Wabah Penyakitmenjadis alah satu peran tenaga Kesehatan masyarakat.
Peranan Kesehatan Masyarakat di BNPB adalah melakukan manajemen bencana, yaitu pada saat pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.Kesehatan Masyarakat harus melakukan upaya preventif dan promotif. Contoh upaya yang dapat dilakukan: Preventif: Melakukan edukasi dan pelatihan atau simulasi bencana di wilayah rawan terkena bencana (missal : pesisir pantai) dan melakukan program pencegahan penyakit.Promotif: Melakukan penyuluhan
Memperhatikan aspek kesehatan lingkungan: Perencanaan sanitasi lingkungan, pelatihan pengelolaan water sanitasi, penjernihan air bersih, pembuatan WC darurat, mitigasi lingkungan rawan bencana. Memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja: Mitigasi dan perencanaan di wilayah rawan bencana. Dan yang terpenting banyak penyakit seperti DBD/tetanus/malaria yang timbul setelah adanya bencana sehingga menyebabkan banyak korban jiwa. Sehingga hal tersebut perlu diatasi.