Etika Komunikasi Mahasiswa Menghubungi Dosen

Terakhir diperbaharui : Minggu, 06 Desember 2020
Penulis : Devi Puspita Sari, S.Komp
Hits : 3694

FIKES UPNVJ - Perkembangan Informasi Dan Teknologi Yang Semakin Pesat Merupakan Hal Yang Tidak terhindarkan. Di era digital saat ini, penggunaan telepon seluler menjadi media yang paling sering digunakan untuk berkomunikasi antara dosen dan mahasiswa. Apalagi di tengah kondisi Pandemi Covid-19 dimana terbatasnya pertemuan dan interaksi secara langsung antara dosen dan mahasiswa, sehingga komunikasi pun kerap kali dilakukan secara online, seperti menghubungi dosen melalui telepon, sms, WhatsApp, telegram maupun email. Komunikasi menjadi hal yang sangat penting untuk membangun rasa percaya dan menjalin hubungan yang baik antara dosen dan mahasiswa. Berikut adalah Etika Komunikasi Mahasiswa Menghubungi Dosen Melalui Telepon Seluler di Program Studi Fisioterapi Program Diploma Tiga.

Waktu --> Perhatikan kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dosen. Hubungi dosen pada hari dan jam kerja.
Salam --> Awali dengan sapaan dan salam.
Permohonan maaf --> Ucapkan kata maaf sebagai bentuk sopan santun dan kerendahan hati.
Perkenalkan diri --> Pastikan menyampaikan identitas Saudara di setiap awal komunikasi, meliputi nama, nama program, kelas atau semester.
Penggunaan bahasa --> Gunakan Bahasa Indonesia yang baik ketika berkomunikasi dengan dosen. Pilih bahasa yang umum dimengerti, tanda baca yang baik dan formal. Hindari menyingkat kata atau menggunakan bahasa alay.
Isi pesan singkat dan jelas --> Tuliskan pesan dengan singkat dan jelas. Hindari menggunakan kata atau kalimat perintah kepada dosen.
Berperilaku Baik --> Gunakan adab yang baik saat berkomunikasi secara lisan maupun tulisan via ponsel.
Ucapkan terima kasih --> Akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih atau salam sebagai penutup.

Contoh penulisan pesan kepada dosen:

Selamat pagi Bapak/Ibu, mohon maaf menganggu waktu Bapak/Ibu. Saya Afgan, mahasiswa Prodi Fisioterapi semester 6 yang saat ini sedang menyusun tugas akhir dan Bapak/Ibu sebagai pembimbingnya. Kapan kiranya saya bisa menemui Bapak/Ibu untuk konsultasi mengenai hal tersebut? Terima kasih

Silakan saksikan melalui Youtube

Video 1