• Pilih Bahasa :
  • indonesian
  • english

PELATIHAN KADER KESEHATAN JIWA KELURAHAN LIMO

  • Terakhir diperbaharui : Jumat, 28 September 2018
  • Penulis : Devi Puspita Sari, S.Komp
  • Hits : 3759

FIKES-DEPOK – Hari ini Kelurahan Limo Kecamatan Limo bekerja sama dengan Dosen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, mengadakan pelatihan kader kesehatan jiwa secara mandiri diwakili 20 Kader peserta perwakilan empat Rukun Warga Kelurahan Limo di Puri Kerta Bumi, Limo Depok. Kamis (27/09).

Dalam pembukaan Sekretaris Lurah Limo Kharisma menyampaikan bahwa Pelatihan Kader Kesehatan jiwa ini agar dapat diikuti dengan baik supaya mendapat ilmunya, karena hal ini sangat penting berkaitan dengan kesehatan jiwa di-masyarakat.

10.jpg

Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa ini dilaksanakan dua hari mulai tanggal 27 September dan 28 September, sebagai upaya preventif dan deteksi dini terhadap potensi terjadinya masalah kesehatan jiwa dan psikososial di masyarakat, hadir dalam kesempatan ini perwakilan Kelurahan Limo Sekretaris Lurah Kharisma EP, sebagai Tim Pelaksana Dosen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta, Ns.Evin Novianti, M.Kep, Sp.Kep J dan Ns.Duma Lumban Tobing .M.Kep, Sp.Kep J

8.jpg

Masalah kesehatan jiwa masyarakat tidak bisa dipandang sebelah mata, banyak kasus-kasus gangguan kejiwaan yang lupt dari perhatian keluarga. Untuk itu perlu diciptakan kondisi wilayah yang siaga terhadap kesehatan jiwa warganya.

Perlu adanya keterlibatan masyarakat wilayah setempat dalam upaya mencapai tujuan yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Strategi pemberdayaan masyarakat bermanfaat untuk mengindentifikasi, mengatasi masalah kesehatan jiwa diwilayahnya.

Indikator kesehatan jiwa yang dinilai pada Riset Kesehatan Dasar 2013 antara lain gangguan kejiwaan berat dan gangguan mental emosional. Gangguan jiwa berat antara lain berupa halusinasi, ilusi, waham, gangguan proses pikir , kemampuan berpikir, serta tingka laku aneh misalnya agresifitas atau katatonik.

Gangguan mental emosional adalah istilah yang sama dengan distres psikologik. Gangguan ini dapat berlanjut menjadi gangguan yang lebih serius apabila tidak berhasil ditanggulangi.

12.jpg

Jumlah orang dengan gangguan jiwa di Jawa Barat naik sekitar 63 %. Data Riskesdas 2013 menyebutkan, orang dengan gangguan jiwa ringan hingga berat di jawa Barat mencapai 465.975 orang naik signifikan dari tahun 2012 sebesar 296.943 orang.

Jumlah orang dengan gangguan jiwa di Jawa Barat naik sekitar 63%, angkanya memang besar, namun itulah yang terjadi.

” Kami pernah melakukan penelitian bersama pusat pada tahun 2007, saat itu penderita gangguan jiwa sekitar 11 %, namun di Jawa Barat mencapai 21%,” papar Ns.Evin Novianti Dosen Keperawatan jiwa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta.

Kota Depok sebagai penyangga pemerintahan pusat, perlu menjadi kota yang tanggap dengan permasalahan kesehatan jiwa, berbagai kondisi psikologis yang menjadi indikator taraf kesehatan jiwa masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan karateristik kehidupan meliputi kekerasan pada lansia, mantan narapidana, korban/pelaku prostitusi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kasus perceraian , remaja putus sekolah, kriminalitas anak dan remaja, masalah anak jalanan, penyalagunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza) serta dampaknya (hepatitis C, HIV/AIDS dan lainnya), gelandangan psikotik, serta kasus bunuh diri.

7.jpg

lanjut Ns.Evi Novianti mengatakan, ” Karena hal itulah kita lakukan mulai dari saling peduli akan masalah kesehatan jiwa keluarga dan orang-orang disekitar kita,” tambahnya lagi.

Tujuan pelaksanaan program pelatihan ini adalah untuk membentuk Kader Kesehatan Jiwa di masing-masing RW (KKJ) dengan mengintegrasikan program kesehatan di Puskesmas Grogol Kelurahan Limo Depok.

Metode Pelaksanaan kegiatan meliputi pelatihan kader kesehatan dengan pembekalan ilmu jiwa.

Penyuluhan atau melakukan kunjungan rumah oleh Kader Kesehatan Jiwa (KKJ) sangat perlu dilakukan setelah pelaksaan KKJ, kegiatan sekaligus bisa menjadi sarana untuk deteksi dini demi meredam gejala gangguan kesehatan jiwa. Kader kesehatan pun bisa segera melaporkan semua hasil kegiatannya kepada jajaran kesehatan terdekat atau petugas dinas sosial.

Informasi