FIKES UPNVJ - Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik, kondisi ini menjadikan Indonesia memiliki kerentanan yang tinggi terhadap bencana alam. Prevalensi bencana alam di wilayah Indonesia menurut BNPB pada Januari-April 2024 ini tercatat sebanyak 485 peristiwa. Hal ini menjadi dasar bahwa sebagai masyarakat Indonesia, perlu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan agar tangguh dalam menghadapi Bencana. Sejak tahun 2017 Indonesia telah membangun budaya sadar bencana melalui peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) setiap tanggal 26 April. Peringatan HKB tahun 2024 secara nasional mengangkat tema “Siap Untuk Selamat” dengan subtema “Indonesia Tangguh Indonesia Hebat”.
Sejalan dengan semangat peringatan HKB tersebut, dilaksanakan kegiatan Simulasi Penanggulangan Bencana Gempa Bumi di Lingkungan FIKES UPN Veteran Jakarta. Selain itu, penyelenggaraan kegiatan simulasi ini juga merupakan rangkaian implementasi praktik kesehatan matra terpadu dari lima program studi dengan mengangkat tema “Sigap Cepat dalam GEGANA (Gerakan Tanggap Bencana)”. Secara spesifik, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan perencanaan dalam manajemen tanggap darurat bencana bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Ners, kemampuan analisis kritis bagi mahasiswa Program Sarjana, serta kemampuan melaksanakan tindakan bagi mahasiswa Program Diploma.
Berbagai rangkaian kegiatan dilakukan sejak akhir Maret 2024 untuk mengoptimalisasikan pelaksanaan simulasi diantaranya rangkaian diskusi dan rapat persiapan pelaksanaan program, kunjungan belajar mahasiswa ke Pusdiklat Penanggulangan Bencana (PUSDIKLAT PB) BNPB yang berlokasi di Sentul Bogor, Indonesia, pemantapan materi mengenai pengelolaan kritis kesehatan melalui kegiatan webinar kelas pakar bersama praktisi dari Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah DKI Jakarta, Program Mitigasi Bencana di wilayah Kelurahan Limo, hingga diselenggarakannya rangkaian kegiatan Briefing dan Gladi Simulasi Bencana.
Kegiatan simulasi ini melibatkan 416 mahasiswa/i dari Program Studi Pendidikan Profesi Ners angkatan 2023, Program Studi Keperawatan Program Sarjana angkatan 2020, Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga angkatan 2021, Program Studi Fisioterapi Program Diploma Tiga angkatan 2022, dan Program Studi Gizi Program Sarjana angkatan 2021 yang bermain peran dalam simulasi sebagai petugas kesehatan, 100 orang volunteer yang berperan sebagai korban, 12 orang fasilitator, serta 20 orang evaluator simulasi.
Lapangan Pemuda Limo, Kota Depok, dipilih sebagai tempat yang sesuai untuk melatih keterampilan dan respons dalam menghadapi situasi darurat tersebut. Selama berlangsungnya kegiatan, panitia penyelenggara mendapatkan dukungan luar biasa dari Pemerintah Kota Depok, Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan Limo, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah DKI Jakarta, dan Forum Pemuda Depok. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan/ kontribusi yang yang telah diberikan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar dan sukses.
Kegiatan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi dilaksanakan oleh mahasiswa/i dengan peran yang dimiliki masing-masing di dalam kegiatan ini. Adapun peran-peran yang terlibat dalam kegiatan simulasi kali ini yaitu komandan, MC, dokter RHA, perawat RHA, Logistik RHA, Administrasi RHA, Tim Kesehatan Lingkungan, Epidemiologi RHA dan Posko, Surveilans Gizi, Tim Pusat Informasi, Tim triase, Tim Reaksi Cepat, Tim Evakuator, Dokter Rumah Sakit dan Posko Kesehatan, Perawat Rumah Sakit dan Posko Kesehatan, Tim SPGDT, Apoteker Rumah Sakit dan Posko Kesehatan, Perawat Ambulance, Dokter Forensik, Perawat Forensik Ante-Mortem dan Post-Mortem, Fisioterapis, Psikolog, Sanitarian, Kesehatan Masyarakat, Konselor Gizi, Ahli Gizi, Tim Dapur Umum, hingga Tim Reporter dan para korban.
Kegiatan simulasi diawali dengan adanya gempa bumi berkekuatan 7,5 SR di Kelurahan Limo, Kota Depok yang terasa hingga Kelurahan Cinere, Gandul, dan Pangkalan Jati. Gempa bumi adalah suatu peristiwa getaran yang terjadi di permukaan bumi karena energi yang dilepaskan secara tiba-tiba dari dalam bumi, yang menghasilkan gelombang seismik.
Pencarian korban dilakukan oleh Satgas Bencana FIKES UPN “Veteran” Jakarta dengan menurunkan TRC (Tim Reaksi Cepat) yang kemudian membagi tim yang terdiri dari Tim SAR Medis (Triase, TRC, dan Evakuator), Tim EMT (Emergency Medical Team), Tim RHA (Rapid Health Assessment), dan PHRRT (Public Health Rapid Response Team).
Proses tanggap bencana dimulai dengan tim triase yang memberikan tanda pada korban bencana, diikuti oleh tim reaksi cepat yang memberikan pertolongan pertama dan tim evakuasi yang bertugas mengevakuasi korban setelah mendapat penanganan dari tim reaksi cepat. Korban yang ditemukan kemudian dibawa ke pos pengungsian atau rumah sakit lapangan; korban yang meninggal akan langsung dibawa ke Pos DVI (Disaster Victim Identification). Mereka yang sudah dibawa ke rumah sakit lapangan akan diberi penanganan sesuai kebutuhan, kemudian dirujuk ke rumah sakit lebih lanjut jika diperlukan. Korban yang kondisinya membaik akan ditempatkan kembali di pos pengungsian. Selain itu, di pos pengungsian juga dilakukan PFA (Psychological First Aid) oleh tim perawat, penyuluhan mengenai penyakit yang mungkin timbul pada korban. untuk menunjang kesehatan para pengungsi, terdapat juga tim dapur umum yang terdiri dari ahli gizi dan konselor gizi untuk memastikan pemenuhan gizi para korban. Keluarga korban yang masih mencari anggota keluarga yang belum ditemukan dapat menghubungi bagian informasi untuk konfirmasi keberadaannya.
Kegiatan simulasi bencana kali ini dihadiri oleh para tim dosen pengampu Praktik Kesehatan Matra juga dari dosen Tim Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis, dosen pengampu Gizi, dan dosen pengampu Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta, serta dihadiri oleh fasilitator-fasilitator dari Pusat Krisis Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah DKI Jakarta. Simulasi bencana berlangsung dengan sukses secara keseluruhan. Setelah semua rangkaian acara selesai, kegiatan ditutup dengan sesi evaluasi oleh dosen-dosen yang terlibat dan juga evaluasi dari mahasiswa. Selanjutnya, dilakukan sesi dokumentasi bersama untuk merekam keseluruhan proses tersebut.