• Pilih Bahasa :
  • indonesian
  • english

Depok Kota Sehat Hearing Debat Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok Tahun 2020

  • Terakhir diperbaharui : Rabu, 16 Desember 2020
  • Penulis : Devi Puspita Sari, S.Komp
  • Hits : 920

FIKES UPNVJ – Debat publik pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Depok dengan tema "Kesehatan, Kesejahteraan dan Kesenjangan Di Kota Depok Dalam Era Kebiasaan Baru" yang diselenggarakan oleh KPU Kota Depok dan disiarkan oleh Kompas TV. Departemen Kastrat BEM FIKES UPN Veteran Jakarta melakukan hearing debat tersebut guna mengetahui komitmen dari kedua paslon khususnya di bidang kesehatan yang akan diimplementasikan di Kota Depok ketika terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Depok periode 2020-2025. (30/11/2020)

Debat berlangsung selama dua jam dari pukul 19.00-21.00 WIB dengan menghadirkan kedua pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Depok yaitu Pradi Supriatna - Afifah Alia sebagai paslon nomor urut 1, serta Mohammad Idris - Imam Budi Hartono sebagai paslon nomor urut 2. Namun Bapak Idris tidak dapat menghadiri sesi debat kali ini karena beliau sedang melakukan isolasi COVID-19. Berjalannya debat publik ini dipandu oleh seorang moderator yaitu Frisca Clarissa.

paslon1.jpg

Pasangan calon nomor urut 1 yakni Pradi – Afifah menyampaikan visi misi mereka terkait kesehatan di Kota Depok yaitu membenahi pelayanan kesehatan yang lebih responsif dan berkualitas dengan menyiapkan 3 unit ambulans setiap kelurahan berserta petugas medis sebagai RS keliling untuk menjemput warga yang sakit, membangun puskesmas di setiap kelurahan dan satu unit puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap di setiap kecamatan, berobat gratis di puskesmas dan RSUD cukup dengan menunjukan KTP Kota Depok, memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana posyandu dan poswindu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat dan menugaskan satu dokter untuk berkunjung sekali dalam sebulan.

Imam Budi Hartono selaku pasangan calon nomor urut 2 juga memaparkan visi misi mereka terkait kesehatan di Kota Depok yaitu untuk mengatasi masalah kesehatan di Kota Depok, mereka membuat Kartu Depok Sejahtera yang memiliki 7 manfaat yang salah satunya adalah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.

Selanjutnya sesi Tanya jawab antar paslon dimulai dari paslon nomor urut 1 memberikan pertanyaan kepada paslon nomor urut 2 tentang ketidaksesuaian jabatan pada tenaga kesehatan, Imam menjawab bahwa penempatan SDM akan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku maupun sesuai dengan keahlian yang dimiliki.lalu paslon nomor urut 2 turut menyampaikan tanggapan mereka yaitu dengan menempatkan petugas-petugas kesehatan sesuai dengan kompetensi dan dilaksanakan secara professional dan menempatkan ASN sesuai dengan kemampuannya sehingga bisa menjadikan pelayanan yang lebih baik, berkualitas dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Masuk ke sesi pertanyaan terakhir tekait kesehatan yaitu bagaimana strategi paslon dalam meningkatkan UHC di Kota Depok. Masing-masing paslon menyampaikan program unggulannya yaitu pasangan Pradi – Afifah yang menyampaikan bahwa mereka akan memastikan warga Kota Depok yang tidak memiliki BPJS, cukup menggunakan KTP untuk berobat gratis di RSUD dan

Paslon2.jpg

Puskesmas yang ada di Kota Depok. Sedangkan Imam paslon nomor urut 2 menyampaikan bahwa hanya dengan melalui Kartu Depok Sejahtera, warga Depok yang belum memiliki BPJS Kesehatan/ KIS dapat berobat secara gratis.

Berakhirnya debat publik pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Depok Tahun 2020 ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua paslon memiliki beberapa program unggulan terkait kesehatan di Kota Depok. Maka kami, Kastrat BEM FIKES UPN Veteran Jakarta mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya masyarakat Depok untuk ikut mengawal komitmen – komitmen calon pemimpin Kota Depok ini agar nantinya program-program tersebut dapat terwujud untuk Kota Depok yang sehat dan sejahtera.

paslon.jpg

 
   
Informasi