• Pilih Bahasa :
  • indonesian
  • english

PENDIDIKAN DI ERA DISRUPSI (INDUSTRI 4.0) BAGI MAHASISWA GIZI

  • Terakhir diperbaharui : Senin, 28 Januari 2019
  • Penulis : Devi Puspita Sari, S.Komp
  • Hits : 2739

23.jpg

Di era disrupsi atau industri 4.0, pola pembelajaran yang diberikan kepada Mahasiswa semakin berbeda dengan yang sebelumnya. Sistem pembelajaran saat ini berpaku pada pembelajaran jarak jauh dan pola jasa informasi melalui internet yang bisa terintegrasi dengan berbagai keadaan. Pola ini memaksa adanya perubahan dasar dalam bentuk pembelajaran, yang terjadi saat ini adalah DOSEN bukan lagi hanya sebagai penyampai pesan tapi lebih menjadi motivator, inspirator, TAULADAN dan juga pembimbing ke arah mahasiswa dalam berbagai macam diskusi sehingga mampu memahami akan suatu penggunaan ilmu pengetahuan (Ilmu Gizi) untuk dapat bermanfaat bagi profesi dan masyarakat.

Peran DOSEN yang sebagai pihak ketiga dalam era jarak jauh ini semakin menunjukan bahwa seorang dosen harus memiliki hasil karya yang dapat dijadikan "prototipe" bagi mahasiswa yang nantinya pola tingkah laku DOSEN ditiru oleh mahasiswanya bahwa sesungguhnya "LANGIT KITA TINGGI (Baca: ILMU GIZI), NAMUN DISISI LAIN KITA TERBANG TERLALU RENDAH (BACA: KURANG MELIHAT PELUANG DAN MEMANFAATKANYA). Akhirnya, pola ini yang diambil oleh orang lain karena kita tidak mampu menjawab perkembangan zaman. Karya menjadi suatu hal yang mutlak harus kita kejar, karena dengan karya maka suatu eksistensi suatu bidang dapat berkembang bahkan terus melampui batas keilmuan.

Di Era 4.0 ini kita dituntut untuk dapat seminimal mungkin menggunakan pembelajaran berbahan dasar yang dapat merusak lingkungan dan jauh akan sesuatu yang merumitkan (misal mahasiswa dituntut untuk absen secara manual) ataupun dosen yang terkukung dalam suatu aturan sehingga dosen sulit untuk mengeksplorasi kemampuannya kearah yang seefesien dan seefektif mungkin.

Tentu saja, di era disrupsi atau industri 4.0 ini harus disikapi dengan cepat dan cermat. Oleh karena itu, sistem pendidikan di perguruan tinggi harus melakukan ADAPTASI terhadap GAYA BARU PENDIDIKAN kedepan. Apalagi sekarang banyak perguruan Tinggi SKALA INTERNASIONAL akan membuka sistem pembelajaran jarak jauh (online) di Indonesia. Kita harus siap dengan perubahan zaman ini, jangan panik apalagi ketar-ketir dalam menyikapinya. Dibutuhkan pola percepatan yang juga tidak sporadis dalam penerapannya. INGAT (TIDAK SPORADIS) yaitu lakukan perubahan dengan meminimalisir aturan dan perkuat sistem informasi. Dampak yang ditimbulkan universitas harus siap mengeluarkan biaya besar untuk dapat mempersiapkan pola aturan, sistem tenaga pendidik yang juga terpola 4.0 dan juga teknologi yang mendukung. Kalau saja universitas luar negeri melakukan pola ini maka seharusnya kita juga menyeimbanginya dengan pola dengan tetap berlandaskan adab dalam menuntut ilmu.

Sesuai pasal 31 ayat c UUD 1945, pendidikan nasional kita ditujukan untuk membentuk manusia beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini berarti pola percepatan yang terjadi saat ini jangan melupakan juga ADAB dalam berilmu pengetahuan. Pembelajaran jarak jauh memang penting dalam menjawab tantangan zaman namun ada yang lebih penting dari itu semuanya yaitu ADAB. ADAB yang nantinya bagi Mahasiswa dapat menjadi jalan dalam memperoleh Ilmu Pengetahuan. Mungkin berhasil menghasilkan banyak orang pinter namun apabila kita lalai dalam mentransfer etika serta adab maka boleh jadi kita melahirkan orang pinter namun pinter yang bukan memberikan manfaat malah memanfaatkan sesuatu hanya untuk tujuan jahat.

Justru, era disrupsi ini menjadi peluang besar bagi lembaga-lembaga pendidikan tinggi untuk mengambil peran yang strategis. Sebab, PT adalah lembaga pendidikan yang menekankan aspek keteladanan DOSEN dan penanaman adab bagi MAHASISWA. Peran ini tidak bisa digantikan oleh HP atau teknologi lainnya. Hubungan kasih sayang dan tauladan dalam memberikan BIMBINGAN DAN PENGARAHAN kepada mahasiswa adalah bagian terpenting dalam mencetak output pendidikan yang selain berilmu juga memiliki ADAB sehingga didunia nyata yang memiliki polarisasi sosial dapat disikapi dengan bijak dan tercipta suatu tatanan masyarakat yang maju lagi beradab.

AYO LEBIH BERADAB DAN BERILMU PENGETAHUAN

BUKAN MENOLAK ERA 4.0 TAPI MENGINGATKAN AKAN ARTI MEMAKMURKAN BUMI

Informasi