• Pilih Bahasa :
  • indonesian
  • english

BERITA VIRAL KEHORMATAN BAGI GIZI FIKES UPN VETERAN JAKARTA TERLIBAT DALAM HGN KE 58

  • Terakhir diperbaharui : Rabu, 24 Januari 2018
  • Penulis : Devi Puspita Sari, S.Komp
  • Hits : 2136

Depok, Rabu, 24 Januari 2018, Bersama membangun gizi menuju bangsa sehat dan berprestasi masih menjadi fokus tema peringatan hari gizi nasional ke 58 tanggal 25 januari 2018, tingginya angka gizi buruk masyarakat indonesia menjadi alasan utama pemilihan tema besar yang sama dengan tema HGN tahun lalu. Salah satu indikator gizi buruk masyarakat indonesia dapat dilihat dari tingginya angka kekurangan gizi anak-anak indonesia berdasarkan ambang batas yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO), terdapat tiga kategori indeks gizi dengan angka masih dibawah ambang batas. Indeks berat badan per usia anak indonesia memiliki angka 17%, indeks tinggi badan per usia 27,5% dan indeks tinggi badan per berat badan 11%, sedangkan ambang batas angka kekuarangan gizi menurut WHO berturut-turut 10%, 20% dan 5%. Kondisi ini semakin mempertegas bahwa gizi buruk masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Dampak buruk kekurangan gizi tidak hanya terjadi pada bentuk tubuh yang pendek maupun kurus, namun juga pada tingkat kecerdasan otak yang akan berimbas pada rendahnya kualitas sumber daya manusia. Karena itu, upaya percepatan perbaikan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) perlu dilakukan bersama. Kasus anak indonesia dengan tinggi badan lebih pendek dari standar usianya (stunting)masih sangat tinggi, oleh sebab itu menjadi perhatian utama peringatan hari gizi nasional 2018 dengan mengambil sub tema mewujudkan kemandirian keluarga dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK) untuk pencegahan stunting. Angka rata-rata stunting nasional mencapai 10,2 % dari berbagai provinsi dan jumlah tertinggi terdapat pada provinsi sulawesi tengah yang menyentuh angka 16,9%. Saat ini ada 100 kabupaten yang menjadi prioritas utama dalam program penurunan angka stunting di Indonesia dan akan berlanjut dengan 200 kabupaten lainnya.
 

Pencegahan Stunting Melalui Perbaikan Gizi dan Kemandirian Keluarga


Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan normal anak seusianya. Faktor utama penyebab stunting yakni buruknya asupan gizi sejak periode awal pertumbuhan dan perkembangan janin hingga anak berusia dua tahun, selain itu terdapat beberapa penyebab lain seperti lingkungan yang kotor dan seringnya ibu hamil mengkonsumsi alkohol.
Pada umumnya gizi buruk balita dilatar belakangi status ekonomi keluarga yang rendah, sehingga upaya pemenuhan gizi yang layak pada anak tidak dapat terpenuhi karena terkendala daya beli yang rendah. Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya nilai gizi pada anak juga menjadi pemicu meningkatnya gizi buruk yang menyebabkan anak menderita stunting.
Langkah pencegahan dan penanganan stunting perlu adanya sinergitas antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah hingga partisipasi masyarakat, hal ini perlu dilakukan mengingat stunting termasuk masalah yang sangat kompleks yang harus melibatkan berbagai kementrian seperti kementrian sosial maupun perekonomian, jadi tidak hanya menjadi tanggung jawab kementrian kesehatan saja.

cats.jpg

Dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang Ke-58 pada tanggal 25 Januari 2018 Program Studi S1 Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta (UPNVJ) terlibat dalam acara peringatan Hari Gizi Nasional yang dimana dalam kegiatan tersebut mahasiswa menampilkan hasil karya prestasi baik dibidang ilmiah maupun non ilmiah, menurut dosen S1 Ilmu Gizi / Taufik Maryusman, S.Gz. M.Gz, M.Pd yang juga pengurus DPP PERSAGI bahwa keterlibatan UPN Veteran Jakarta merupakan bentuk dari sumbangsih aplikasi dalam pengabdian kepada masyarakat. Disisi lain FISIP UPN "Veteran" Jakarta melalui dosen FISIP Firdaus Noor, M.Kom danTIM nya juga dilibatkan dalam dokumentasi dan pembuatan video dokumenter yang merupakan perintah langsung dari pengurus DPP PERSAGI. 

HGN.jpg

Informasi